Sistem Pemeliharaan Ayam Kampung
Langkah awal yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan ayam kampung adalah peternak harus memilih calon induk yang baik yaitu: bulu mengkilat, kakinya segar tidak kering, lebar tulang dubur 2-3 jari tangan, dan jarak antara akhir tulang dada sampai tulang dubur 4-5 jari (semakin panjang perut, semakin baik sebagai tempat menyimpan banyak telur di perutnya).
Langkah berikutnya yaitu cara pemeliharaan calon induk ayam kampung yang diperoleh dari hasil tetasan.
A. Pemeliharaan Anak Ayam (Umur 1-8 Minggu)
Anak ayam yang baru
menetas dari telur sangat peka terhadap perubahan suhu. Kandang ayam
bisa terbuat dari kotak kawat yang diberi lampu atau di dalam kandang
dibuatkan lingkaran seng dan diberi pemanas lampu bohlam. Ukuran kandang
disesuaikan dengan jumlah anak ayam yang dipelihara. Kapasitas untuk
anak ayam per m2 di
dalam induk buatan adalah: 50 ekor untuk ayam umur 1-10 hari, 40 ekor
ekor anak ayam umur 11-20 hari, dan 25 ekor untuk anak ayam umur 21-28
hari.Kandang harus sering dibersihkan dan disemprot dengan desinfaktan.
Letak tempat makan, tempat minum, dan pemanas harus tersedia dengan baik
dan nyaman agar dalam proses pemberian pakan tidak bermasalah terhadap
anak ayam. Misalnya lampu pemanas tidak boleh terlalu dekat. Pemberian
pakan dan minuman juga harus dicampur dengan vitamin.
B. Pemeliharaan Ayam Lepas Induk/Dara (Umur 9-20 Minggu)
![]()
c. Pemeliharaan Ayam Dewasa (Umur Lebih dari 20 Minggu)
![]() Cara Pemeliharaan Ayam Kampung Asli
Sistem Pemeliharaan
Sistem pemeliharaan ayam sehat ayam kampung asli sebagai berikut ini : 1. Sistem Umbaran
2. Sistem Semi Intensif
3. Sistem Full Intensif Sistem Umbaran Ternak di biarkan bekeliaran dan diberi makan sisa2 rumah tangga, cara seperti ini rentan terhadap penyakit, terutama penyakit cacing. Kandang yang tersedia hanya berfungsi sebagai tempat berteduh di saat panas dan hujan bahkan ada yang meletakkan kandang unggas dalam rumah. Dengan sistem pemeliharaan seperti ini interaksi peternak sangatlah sering sehingga membuat rentan dan bahaya penyakit baik dari manusia maupun dari unggas itu sendiri. Biosecurity : - Sistem Semi Intensif Ternak ditempatkan dalam kandang dengan tempat atau ruang yang terbatas. Dengan tujuan penghematan tempat. Campur tangan peternak maupun orang lain dengan sistem seperti ini masih sangat besar sekali mulai dari pemberian pakan, vaksinasi, vitamin, pengambilan telur dll. Biosecurity : -/+ Peternak sering berinteraksi dengan unggas dan kurang menjaga kebersihan kesehatan kandang serta lingkungan, tidak adanya pembatasan pengunjung kandang, sehingga rentan membawa penyakit dari luar ke kandang dari manusia yg berkunjung. Sistem Full Intensif Ternak ditempatkan pada sebuah kandang ukuran 1 meter persegi untuk 10 ekor ayam diatas lahan yang jauh dari pemukiman warga, guna menghindari penyebaran penyakit baik dari unggas maupun manusia, serta menghindari polusi suara yang dapat memberikan kenyaman pada unggas. Hanya petugas kandang yang dapat memasuki areal kandang dengan terlebih dahulu di sterilisasi dengan disinfektan semprot untuk mencegah terbawanya virus dari luar maupun dalam kandang. Biosecurity : ++ Peternak berinteraksi dengan unggas hanya pada saat pemberian pakan/minum, vaksin, dan pengambilan telur. Kebersihan dan kesehatan setelah bekerja / berinteraksi dengan unggas : 1. cuci tangan dengan sabun 2. cuci bersih semua peralatan kerja 3. minimalisir orang lain keluar masuk ke kandang |
Lahir di Bojonegoro pada 5 Oktober 1992. Hidup dilingkungan sederhana Ds Bungur, Kec.Kanor, Kab.Bojonegoro. Menempuh Pendidikan Formal Tahun 1998 di SDN Bungur 1 Bojonegoro, Tahun 2004 di SMPN 1 Kanor Bojonegoro,Tahun 2007 di SMAN 1 Sumberrejo Bojonegoro, dan Tahun 2010 diPendidikan Dokter Hewan Universitas Brawijaya. Alamat Fb : Teguh Handoko, Ig : teguh.handoko. Berminat dengan dunia usaha dan Politik. Adapun Moto Hidup saya: “Bukan soal siapa tetapi tentang apa !”
Senin, 10 November 2014
Sistem Pemeliharaan Ayam Kampung
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar