PENDAHULUAN
Masalah yang paling menonjol dalam pemeliharaan Unggas (ayam) adalah tingginya angka kematian pada anak ayam di bawah umur dua bulan yang diakibatkan serangan penyakit, pada usia ini kondisi ayam masih sangat rentan dan masih mudah dipengaruhi oleh berbagai unsur pencetus penyakit, seperti perubahan cuaca, kebersihan kandang dan peralatan serta kesalahan dalam pemberian pakan.
Cuaca hujan dan dingin menyebabkan pilek sedangkan cuaca terlalu panas dan kering menyebabkan dehidrasi, kandang yang kotor mudah menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Adapun beberapa jenis penyakit yang sering menimbulkan kematian pada ayam yang disebabkan oleh virus adalah sebagai berikut.
GUMBORO (Infectious Bursal Disease)
a. Pengenalan
Penyakit Gumboro disebut juga Infectious Bursal Disease (IBD) atau Avian Nephrosis.
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menciri terhadap keluarga Birnaviridae, penularan
sangat cepat, akut, menyerang anak ayam usia 2 – 14 minggu.
b. Penularan
Penularan paling sering terjadi melalui pencemaran lingkungan oleh virus yang keluar
bersama tinja anak ayam yang terserang.
c. Gejala Klinis
Gejala pertama yang terlihat berupa penurunan konsumsi pakan dan minum, bulu kusam,
diare yang melendir yang mengotori bulu pantat, lesu, tidur dengan paruh diletakkan di lantai.
Bentuk klinis dijumpai pada anak ayam berumur 4 – 8 minggu dan bentuk subklinis pada anak
ayam berumur 3 minggu dan tidak menimbulkan kematian, tetapi telah terjadi kerusakan
terhadap sistem pembentukan zat kebalnya. Angka kematian bila tanpa komplikasi denagn
penyakit lain bervariasi antara 5 – 80%, sedangkan angka kesakitan dapat mencapai 100%.
Anak ayam mungkin tidak mati, tetapi tetap kurus dan lebih rentan terhadap inveksi
sekunder yang terjadi dikemudian hari. Virus Gumboro merusak sistem kekebalan tubuh
d. Pencegahan dan Pengobatan
Pengobatan terhadap penyakit ini tidak berhasil guna. Usaha pengobatan yang paling epektif
adalah tindakan vaksinasi. Program vaksinasi yang baik dapat membantu menurunkan
kejadian penyakit. Bangkai ayam yang mati dan tinja ayam yang sakit karena Gemboro harus
dimusnahkan dengan cara dikubur atau dibakar.
PENYAKIT TETELO ( Newcastle Disease, Avian Pneumoencephalitis)
a. Pengenalan
Penyakit Tetelo atau Newcastle Disease (ND) adalah penyakit akut pada unggas yang menular
secara cepat dan menyebabkan timbulnya gangguan pernapasan yang sering diikuti oleh
gangguan syaraf serta diare. Penyakit ini disebabkan oleh virus paramyco yang bervariasi
keganasannya mulai dari sangat tinggi (velogenik) sampai cukup tinggi (mesogenik) atau
sangat rendah (lentogenik).
b. Penularan
Virus ND disebarkan selama masa tunas, virus berada di udara pernapasan, tinja, pada ayam
yang sakit dan pada bangkai ayam yang mati karena ND. Ayam yang sakit dapat tertular
melalui udara dan melalui pakan atau air minum yang tercemar. Penyebaran penyakit dapat
pula melalui burung peliharaan atau burung liar yang berada di sekitar atau masuk ke dalam
kandang.
c. Gejala Klinis
Tanda klinis sangat tergantung dari keganasan virus yang menginfeksi yaitu :
- Inveksi virus lentogenik menunjukan gejala yang ringan disertai penurunan produksi telur
dan tidak terjadi gangguan syaraf.
- Inveksi virus mesogenik menimbulkan gangguan pernapasan seperti sesak napas, mengap –
mengap, batuk dan bersin, produksi telur menurun, terjadi penurunan daya tetas, angka
kematian pada anak ayam mencapai 10%, pada ayam dewasa mungkin tidak mengakibatkan
kematian.
- Infeksi virus velogenik menyebabkan ayam kehilangan napsu makan, diare kehijau –
hijauan, sesak nafas, ngorok, ayam mungkin menderita kelumpuhan sebagian atau total dan
sering terjadi tortikalis. Produksi telur menurun atau berhenti. Angka kematian dapat
mencapai 100%.
d. Pencegahan dan Pengobatan
Ayam yang menderita ND tidak dapat diobati. Usaha pencegahan yang paling epektif adalah
melakukan vaksinasi. Ayam yang pernah terjangkit harus dimusnahkan karena dapat
bertindak sebagai sumber penyakit.
BRONKHITIS MENULAR (Infectious Bronchitis)
a. Pengenalan
Penyakit Infectious Bronchitis (IB) atau Bronkhitis Menular pada unggas adalah suatu
penyakit yang menyerang alat pernapasan. Penyebabnya adalah virus corona. Ayam yang
terserang penyakit ini secara menciri ditandai oleh kesulitan bernapas dan mengap – mengap
diikuti oleh penurunan produksi telur secara tajam. Penyakit ini menyerang pada ayam muda.
b. Penularan
Penularan dapat terjadi melalui udara yang mengandung partikel virus yang berasal dari
hidung dan tenggorokan unggas yang terserang oleh penyakit ini. Ayam yang sembuh masih
mengandung virus dalam waktu satu bulan dan tetap tinggal kebal tetapi tidak sebagai
pembawa sifat yang abadi.
c. Gejala Klinis
Infeksi virus IB terjadi sangat cepat dan penularannya kepada hewan lainpun berlangsung
sangat cepat. Angka kesakitan dapat mencapai 100%, tetapi angka kematian mungkin tidak
ada apabila tidak ada komplikasi dengan penyakit lain. Ayam yang terserang mengalami nafsu
makan dan minumnya menurun, ayam muda bernafas terengah – engah dan mengap –
mengap. Produksi telur menurun tajam atau dapat terhenti sama sekali. Apabila sehat kembali
produksi telur naik sedikit demi sedikit akan tetapi tetap pada rata – rata yang rendah.
Kerabang telur menjadi besar atau bentuknya abnormal. Akibat lain yang mungkin timbul
adalah penyembuhan saluran telur.
d. Pencegahan dan Pengobatan
Pengobatan terhadap IB tidak spesifik, penggunaan antibiotik dapat dilakukan selama 3 – 5
hari untuk memerangi infeksi ikutan. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian
vaksinasi. Kejadian penyakit dapat dikurangi dengan perbaikan tatalaksana peternakan,
pemberian makanan dan minuman yang baik serta keadaan lingkungan peternakan dan
perkandangan harus bersih dan sehat.
INFLUENSA UNGGAS (Avian Influenza)
a. Pengenalan
Influensa Unggas atau Avian Influenza (AI) adalah penyakit pernafasan menular yang
disebabkan oleh virus orthomyxo. Unggas yang terserang oleh penyakit ini menampakkan
gejala – gejala gangguan pernafasan, murung, nafsu makan dan minum menurun.
b. Penularan
Diantara jenis unggas peliharaan, kalkun paling sering terserang. Infeksi dapat terjadi melalui
alat peternakan dan kontak langsung dengan hewan yang terjangkit.
c. Gejala Klinis
Ada dua bentuk influensa yang dikenal, yaitu (1) bentuk ringan yang mengakibatkan
kemurungan, gangguan pernafasan dan diare. (2) bentuk akut menyebabkan radang kantung
hawa dan radang sinus dengan getah radang mengkeju. Ayam muda dapat tercekik karena
sumbatan getah radang pada saluran pernafasan. Pada ayam bibit, produksi telur dapat
menurun secara cepat dan dapat penurunan daya tetas.
d. Pencegahan dan Penobatan
Tidak ada pengobatan yang khusus. Pencegahan dapat dilakukan dengan sanitasi dan
kebersihan kandang yang memadai, pengasingan terhadap unggas yang sakit serta menghidari
perbedaan umur dalam kelompok dapat membantu memperbaiki keadaan. Penyakit ini dapat
sembuh secara spontan.
Tindakan vaksinasi dapat dilakukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit Influensa unggas
Masalah yang paling menonjol dalam pemeliharaan Unggas (ayam) adalah tingginya angka kematian pada anak ayam di bawah umur dua bulan yang diakibatkan serangan penyakit, pada usia ini kondisi ayam masih sangat rentan dan masih mudah dipengaruhi oleh berbagai unsur pencetus penyakit, seperti perubahan cuaca, kebersihan kandang dan peralatan serta kesalahan dalam pemberian pakan.
Cuaca hujan dan dingin menyebabkan pilek sedangkan cuaca terlalu panas dan kering menyebabkan dehidrasi, kandang yang kotor mudah menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Adapun beberapa jenis penyakit yang sering menimbulkan kematian pada ayam yang disebabkan oleh virus adalah sebagai berikut.
GUMBORO (Infectious Bursal Disease)
a. Pengenalan
Penyakit Gumboro disebut juga Infectious Bursal Disease (IBD) atau Avian Nephrosis.
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menciri terhadap keluarga Birnaviridae, penularan
sangat cepat, akut, menyerang anak ayam usia 2 – 14 minggu.
b. Penularan
Penularan paling sering terjadi melalui pencemaran lingkungan oleh virus yang keluar
bersama tinja anak ayam yang terserang.
c. Gejala Klinis
Gejala pertama yang terlihat berupa penurunan konsumsi pakan dan minum, bulu kusam,
diare yang melendir yang mengotori bulu pantat, lesu, tidur dengan paruh diletakkan di lantai.
Bentuk klinis dijumpai pada anak ayam berumur 4 – 8 minggu dan bentuk subklinis pada anak
ayam berumur 3 minggu dan tidak menimbulkan kematian, tetapi telah terjadi kerusakan
terhadap sistem pembentukan zat kebalnya. Angka kematian bila tanpa komplikasi denagn
penyakit lain bervariasi antara 5 – 80%, sedangkan angka kesakitan dapat mencapai 100%.
Anak ayam mungkin tidak mati, tetapi tetap kurus dan lebih rentan terhadap inveksi
sekunder yang terjadi dikemudian hari. Virus Gumboro merusak sistem kekebalan tubuh
d. Pencegahan dan Pengobatan
Pengobatan terhadap penyakit ini tidak berhasil guna. Usaha pengobatan yang paling epektif
adalah tindakan vaksinasi. Program vaksinasi yang baik dapat membantu menurunkan
kejadian penyakit. Bangkai ayam yang mati dan tinja ayam yang sakit karena Gemboro harus
dimusnahkan dengan cara dikubur atau dibakar.
PENYAKIT TETELO ( Newcastle Disease, Avian Pneumoencephalitis)
a. Pengenalan
Penyakit Tetelo atau Newcastle Disease (ND) adalah penyakit akut pada unggas yang menular
secara cepat dan menyebabkan timbulnya gangguan pernapasan yang sering diikuti oleh
gangguan syaraf serta diare. Penyakit ini disebabkan oleh virus paramyco yang bervariasi
keganasannya mulai dari sangat tinggi (velogenik) sampai cukup tinggi (mesogenik) atau
sangat rendah (lentogenik).
b. Penularan
Virus ND disebarkan selama masa tunas, virus berada di udara pernapasan, tinja, pada ayam
yang sakit dan pada bangkai ayam yang mati karena ND. Ayam yang sakit dapat tertular
melalui udara dan melalui pakan atau air minum yang tercemar. Penyebaran penyakit dapat
pula melalui burung peliharaan atau burung liar yang berada di sekitar atau masuk ke dalam
kandang.
c. Gejala Klinis
Tanda klinis sangat tergantung dari keganasan virus yang menginfeksi yaitu :
- Inveksi virus lentogenik menunjukan gejala yang ringan disertai penurunan produksi telur
dan tidak terjadi gangguan syaraf.
- Inveksi virus mesogenik menimbulkan gangguan pernapasan seperti sesak napas, mengap –
mengap, batuk dan bersin, produksi telur menurun, terjadi penurunan daya tetas, angka
kematian pada anak ayam mencapai 10%, pada ayam dewasa mungkin tidak mengakibatkan
kematian.
- Infeksi virus velogenik menyebabkan ayam kehilangan napsu makan, diare kehijau –
hijauan, sesak nafas, ngorok, ayam mungkin menderita kelumpuhan sebagian atau total dan
sering terjadi tortikalis. Produksi telur menurun atau berhenti. Angka kematian dapat
mencapai 100%.
d. Pencegahan dan Pengobatan
Ayam yang menderita ND tidak dapat diobati. Usaha pencegahan yang paling epektif adalah
melakukan vaksinasi. Ayam yang pernah terjangkit harus dimusnahkan karena dapat
bertindak sebagai sumber penyakit.
BRONKHITIS MENULAR (Infectious Bronchitis)
a. Pengenalan
Penyakit Infectious Bronchitis (IB) atau Bronkhitis Menular pada unggas adalah suatu
penyakit yang menyerang alat pernapasan. Penyebabnya adalah virus corona. Ayam yang
terserang penyakit ini secara menciri ditandai oleh kesulitan bernapas dan mengap – mengap
diikuti oleh penurunan produksi telur secara tajam. Penyakit ini menyerang pada ayam muda.
b. Penularan
Penularan dapat terjadi melalui udara yang mengandung partikel virus yang berasal dari
hidung dan tenggorokan unggas yang terserang oleh penyakit ini. Ayam yang sembuh masih
mengandung virus dalam waktu satu bulan dan tetap tinggal kebal tetapi tidak sebagai
pembawa sifat yang abadi.
c. Gejala Klinis
Infeksi virus IB terjadi sangat cepat dan penularannya kepada hewan lainpun berlangsung
sangat cepat. Angka kesakitan dapat mencapai 100%, tetapi angka kematian mungkin tidak
ada apabila tidak ada komplikasi dengan penyakit lain. Ayam yang terserang mengalami nafsu
makan dan minumnya menurun, ayam muda bernafas terengah – engah dan mengap –
mengap. Produksi telur menurun tajam atau dapat terhenti sama sekali. Apabila sehat kembali
produksi telur naik sedikit demi sedikit akan tetapi tetap pada rata – rata yang rendah.
Kerabang telur menjadi besar atau bentuknya abnormal. Akibat lain yang mungkin timbul
adalah penyembuhan saluran telur.
d. Pencegahan dan Pengobatan
Pengobatan terhadap IB tidak spesifik, penggunaan antibiotik dapat dilakukan selama 3 – 5
hari untuk memerangi infeksi ikutan. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian
vaksinasi. Kejadian penyakit dapat dikurangi dengan perbaikan tatalaksana peternakan,
pemberian makanan dan minuman yang baik serta keadaan lingkungan peternakan dan
perkandangan harus bersih dan sehat.
INFLUENSA UNGGAS (Avian Influenza)
a. Pengenalan
Influensa Unggas atau Avian Influenza (AI) adalah penyakit pernafasan menular yang
disebabkan oleh virus orthomyxo. Unggas yang terserang oleh penyakit ini menampakkan
gejala – gejala gangguan pernafasan, murung, nafsu makan dan minum menurun.
b. Penularan
Diantara jenis unggas peliharaan, kalkun paling sering terserang. Infeksi dapat terjadi melalui
alat peternakan dan kontak langsung dengan hewan yang terjangkit.
c. Gejala Klinis
Ada dua bentuk influensa yang dikenal, yaitu (1) bentuk ringan yang mengakibatkan
kemurungan, gangguan pernafasan dan diare. (2) bentuk akut menyebabkan radang kantung
hawa dan radang sinus dengan getah radang mengkeju. Ayam muda dapat tercekik karena
sumbatan getah radang pada saluran pernafasan. Pada ayam bibit, produksi telur dapat
menurun secara cepat dan dapat penurunan daya tetas.
d. Pencegahan dan Penobatan
Tidak ada pengobatan yang khusus. Pencegahan dapat dilakukan dengan sanitasi dan
kebersihan kandang yang memadai, pengasingan terhadap unggas yang sakit serta menghidari
perbedaan umur dalam kelompok dapat membantu memperbaiki keadaan. Penyakit ini dapat
sembuh secara spontan.
Tindakan vaksinasi dapat dilakukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit Influensa unggas
|
Tidak ada komentar :
Posting Komentar