Senin, 10 November 2014

Sistem Pemeliharaan Ayam Kampung




Pendahuluan


Bagi masyarakat Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Sejak kecil kita setiap hari bisa melihatnya. Walau saat ini dikota-kota besar sudah jarang terlihat ayam kampung berkeliaran bebas, bukan berarti keberadaannya punah. Di pinggiran kota masih banyak orang memelihara ayam kampung. Baik dibudidayakan secara sungguh-sungguh maupun hanya sekedar peliharaan untuk memanfaatkan sisa-sisa makanan yang dibuang begitu saja.
Ayam kampung mempunyai nilai gizi yang baik. Selain itu juga mempunyai rasa yang lebih khas dan nikmat dibanding dengan jenis ayam pedaging maupun petelur. Serat yang liat dan kenyal menjadi ciri utamanya.
Ayam kampung mempunyai keistimewaan dibanding yang lain, diantaranya adalah ayam kampung lebih tahan terhadap penyakit. Tahan dan mudah menyesuaikan dengan cuaca di Indonesia. Makanannya mudah, bahkan bila dipelihara ala kadarnya cukup diberi makanan sisa-sisa dan dapat dilepas secara bebas. Namun demikian dibutuhkan pengetahuan yang memadai bagi kita yang ingin beternak ayam kampung baik dalam sistem pemeliharaan, pembuatan kandang, pemberian pakan maupun merawat kesehatan  agar ayam dapat berkembang secara sehat.

Sistem Pemeliharaan Ayam Kampung

Langkah awal yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan ayam kampung adalah peternak harus memilih calon induk yang baik yaitu: bulu mengkilat, kakinya segar tidak kering, lebar tulang dubur 2-3 jari tangan, dan jarak antara akhir tulang dada sampai tulang dubur 4-5 jari (semakin panjang perut, semakin baik sebagai tempat menyimpan banyak telur di perutnya).
Langkah berikutnya yaitu cara pemeliharaan calon induk ayam kampung yang diperoleh dari hasil tetasan.

A. Pemeliharaan Anak Ayam (Umur 1-8 Minggu)
Anak ayam yang baru menetas dari telur sangat peka terhadap perubahan suhu. Kandang ayam bisa terbuat dari kotak kawat yang diberi lampu atau di dalam kandang dibuatkan lingkaran seng dan diberi pemanas lampu bohlam. Ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah anak ayam yang dipelihara. Kapasitas untuk anak ayam per m2 di dalam induk buatan adalah: 50 ekor untuk ayam umur 1-10 hari, 40 ekor ekor anak ayam umur 11-20 hari, dan 25 ekor untuk anak ayam umur 21-28 hari.Kandang harus sering dibersihkan dan disemprot dengan desinfaktan. Letak tempat makan, tempat minum, dan pemanas harus tersedia dengan baik dan nyaman agar dalam proses pemberian pakan tidak bermasalah terhadap anak ayam. Misalnya lampu pemanas tidak boleh terlalu dekat. Pemberian pakan dan minuman juga harus dicampur dengan vitamin.

B. Pemeliharaan Ayam Lepas Induk/Dara (Umur 9-20 Minggu)
Selama periode ini ayam harus diberi pakan yang cukup sehingga pada saat bertelur memiliki badan yang sehat. Tempat minum yang dibutuhkan sebanyak 2 buah (8 liter) untuk 50 ekor ayam. Satu tempat pakan berdiameter 40 cm cukup untuk 12-15 ekor ayam dara. Tinggi tempat pakan sebaiknya sejajar dengan pundak ayam atau 2,5-5 cm di atas pundaknya. Pemberian cahaya tambahan juga diperlukan untuk merangsang pembentukan hormon LH (luteinizing hormon) dan FSH (folicle stimulant hormon) yang berfungsi dalam pembentukan telur. Kontrol kesehatan, pemberian vaksinasi, dan sanitasi kandang juga diperlukan agar wabah penyakit seperti cacing bulat, tetelo dan sebagainya dapat dicegah.

c. Pemeliharaan Ayam Dewasa (Umur Lebih dari 20 Minggu)
Ayam kampung betina yang baik akan mulai bertelur pada umur 22 minggu. Periode ini ayam memerlukan sarang untuk meletakkan telur. Sebaiknya sarang telah masuk ke kandang pada saat ayam berumur 19 minggu. Sarang diletakkan pada tempat yang gelapdan tenang. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produksi telur ayam adalah umur dewasa kelamin, intensitas bertelur, sifat mengeram, dan pakan yang diberikan. Umur dewasa ideal ayam kampung untuk bertelur adalah 22-23 minggu dengan intesitas bertelur sebanyak 10-12 butir dan setelah itu mengeram. Lama pengeraman biasanya 21 hari. Pemberian pakan periode ini harus mencukupi sesuai kebutuhan. Diperlukan tempat pakan satu buah yang berdiameter 40 cm untuk 12-15 ekor ayam, sedangkan tempat minum dua buah (8 liter) untuk 50 ekor ayam. Selama periode bertelur ayam kampung sebaiknya diberi kulit kerang yang telah dihancurkan atau dibuat tepung kira-kira 1,5 kg/100 ekor/minggu. (Copas)


Cara Pemeliharaan Ayam Kampung Asli
Sistem Pemeliharaan
Sistem pemeliharaan ayam sehat ayam kampung asli sebagai berikut ini :
1. Sistem Umbaran

2. Sistem Semi Intensif
3. Sistem Full Intensif

Sistem Umbaran
Ternak di biarkan bekeliaran dan diberi makan sisa2 rumah tangga, cara seperti ini rentan terhadap penyakit, terutama penyakit cacing. Kandang yang tersedia hanya berfungsi sebagai tempat berteduh di saat panas dan hujan bahkan ada yang meletakkan kandang unggas dalam rumah. Dengan sistem pemeliharaan seperti ini interaksi peternak sangatlah sering sehingga membuat rentan dan bahaya penyakit baik dari manusia maupun dari unggas itu sendiri.

Biosecurity : -

Sistem Semi Intensif
Ternak ditempatkan dalam kandang dengan tempat atau ruang yang terbatas. Dengan tujuan penghematan tempat. Campur tangan peternak maupun orang lain dengan sistem seperti ini masih sangat besar sekali mulai dari pemberian pakan, vaksinasi, vitamin, pengambilan telur dll.

Biosecurity : -/+
Peternak sering berinteraksi dengan unggas dan kurang menjaga kebersihan kesehatan kandang serta lingkungan, tidak adanya pembatasan pengunjung kandang, sehingga rentan membawa penyakit dari luar ke kandang dari manusia yg berkunjung.

Sistem Full Intensif
Ternak ditempatkan pada sebuah kandang ukuran 1 meter persegi untuk 10 ekor ayam diatas lahan yang jauh dari pemukiman warga, guna menghindari penyebaran penyakit baik dari unggas maupun manusia, serta menghindari polusi suara yang dapat memberikan kenyaman pada unggas.

Hanya petugas kandang yang dapat memasuki areal kandang dengan terlebih dahulu di sterilisasi dengan disinfektan semprot untuk mencegah terbawanya virus dari luar maupun dalam kandang.

Biosecurity : ++
Peternak berinteraksi dengan unggas hanya pada saat pemberian pakan/minum, vaksin, dan pengambilan telur.


Kebersihan dan kesehatan setelah bekerja / berinteraksi dengan unggas :
1. cuci tangan dengan sabun
2. cuci bersih semua peralatan kerja
3. minimalisir orang lain keluar masuk ke kandang

Tidak ada komentar :

Posting Komentar